LidzNews: kesehatan
News Update
Loading...
Showing posts with label kesehatan. Show all posts
Showing posts with label kesehatan. Show all posts

Monday, July 22, 2019

7 Pencegahan Kanker Serviks yang Wajib Diketahui

7 Pencegahan Kanker Serviks yang Wajib Diketahui



pencegahan-kanker-serviks-doktersehat

LidzNews.com – Kanker serviks adalah salah satu penyakit paling mematikan yang banyak menyerang wanita di Indonesia. Dilansir dari laman resmi Kementrian Kesehatan RI, setidaknya tercatat terdapat sekitar 15.000 kasus kanker serviks di Indonesia setiap tahunnya. Meskipun menakutkan, pada dasarnya kanker serviks masih dapat kita cegah. Bagaimana pencegahan kanker serviks yang benar? Simak ulasannya berikut ini!

Mengenal Kanker Serviks

Sebelum mengetahui pencegahan kanker serviks, sebaiknya kenali lebih dulu apa itu kanker serviks. Kanker serviks adalah kanker yang muncul pada leher rahim yang merupakan bagian dari sistem reproduksi wanita. Serviks atau leher rahim berada di antara vagina dan rahim.

Kanker ini dipicu oleh human papillomavirus (HPV). Meskipun tidak semua wanita dengan HPV dapat mengembangkan kanker serviks, namun jika sudah terkena HPV, artinya Anda memiliki risiko tinggi terkena kanker serviks. HPV sendiri dapat ditularkan melalui hubungan seksual.

Cara Mencegah Kanker Serviks

Kanker yang dideteksi sejak dini akan dapat lebih mudah diatasi, tapi lebih bagus lagi jika kanker dapat dicegah sejak awal. Kanker serviks dapat menyerang setiap wanita, sehingga pengetahuan tentang pencegahan kanker serviks juga seharusnya diketahui oleh setiap wanita.

Berikut adalah beberapa langkah pencegahan kanker serviks yang dapat dilakukan:

1. Pemeriksaan pap smear rutin

Melakukan pemeriksaan pap smear secara rutin dapat menjadi salah satu cara mencegah kanker serviks.

Pap smear adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengambil sampel sel-sel serviks untuk mengetahui ada tidaknya sel yang berpotensi berkembang menjadi kanker. Sel yang berpotensi berkembang menjadi kanker memang belum pasti akan berkembang menjadi kanker, tapi lebih baik jika disingkirkan sejak awal.

Pemeriksaan pap smear seharusnya dilakukan secara rutin setiap 3 tahun oleh wanita usia mulai 21 tahun atau yang sudah aktif secara seksual hingga nanti berusia 65 tahun.

2. Pemeriksaan HPV rutin

Selain pemeriksaan pap smear, tes HPV juga merupakan tes yang penting untuk dilakukan sebagai pencegahan kanker serviks.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa kanker serviks berkembang dari HPV. Tes HPV dapat dilakukan sendiri atau dapat juga dikombinasikan dengan pap smear. Wanita dengan usia di atas 30 tahun disarankan untuk melakkan tes HPV atau HPV dengan pap smear setiap 5 tahun sekali.

3. Mendapatkan vaksin kanker sekviks

Pemicu kanker serviks adalah HPV, sehingga vaksin yang digunakan sebagai pencegahan kanker serviks adalah vaksin HPV.

HPV terdiri lebih dari 100 jenis, namun yang paling banyak menyebabkan kanker serviks terdapat dua jenis yaitu tipe 16 dan 18. Vaksin ini biasanya diberikan sebelum seseorang aktif secara seksual. Usia 9-13 tahun adalah yang paling direkomendasikan karena vaksin dianggap lebih efektif bekerja pada sistem imun yang baik di usia tersebut.

Jika terlambat mendapatkan vaksin, wanita masih bisa mendapatkan vaksin ini hingga usia 26 tahun. Namun jika sudah sudah aktif secara seksual, wanita harus lebih dulu melakukan pap smear sebelum mendapatkan vaksin.

Vaksin HPV bukan hanya diperuntukkan bagi wanita saja, tapi juga bagi pria. Vaksin HPV pada pria berfungsi sebagai pencegahan kutil kelamin, kanker penis, kanker anus, dan pencegahan penularan HPV ke pasangan.

4. Hindari hubungan seksual berisiko

Pencegahan kanker serviks yang dapat dilakukan selanjutnya adalah dengan menghindari hubungan seksual yang berisiko.

HPV dapat ditularkan melalui hubungan seks, risiko ini tentu akan semakin tinggi jika tidak menggunakan kondom atau jika berganti-ganti pasangan. HPV dapat ditularkan dari berbagai kontak seksual, termasuk juga kontak kulit antara alat kelamin, seks oral, vaginal, seks anal, hingga penggunaan mainan seks.

5. Menghindari rokok

Jika tidak ingin terkena kanker serviks, rokok adalah salah satu yang harus Anda hindari karena rokok adalah salah satu faktor risiko terbesar kanker serviks.

Wanita yang merokok dan menghirup asap rokok memiliki peningkatkan risiko kanker serviks di antara para wanita yang terinfeksi HPV. Risiko semakin meningkatkan pada wanita yang merokok lebih banyak dengan jangka waktu yang lebih lama.

6. Menjaga pola makan

Makanan dengan gizi seimbang dapat menjadi makanan pencegah kanker serviks.

Selain mengonsumsi makanan bergizi, jangan lupa juga untuk menghindari berbagai makanan yang dapat memicu kanker.

Memperbanyak konsumsi buah dan sayur akan baik untuk kesehatan Anda secara keseluruhan dan dapat menjadi cara mencegah kanker serviks alami. Sedangkan jenis makanan yang sebaiknya dihindari atau dibatasi konsumsinya karena dapat memicu kanker adalah seperti makanan tinggi lemak trans, makanan dan minuman olahan yang mengandung pengawet, alkohol, dan masih banyak lagi.

7. Menjaga berat tubuh ideal

Menjaga berat tubuh ideal juga bisa menjadi langkah pencegahan kanker serviks.

Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan berbagai risiko penyakit kronis, termasuk kanker serviks. Sedangkan berat tubuh di bawah ideal juga dapat menurunkan sistem imun yang membuat tubuh juga lebih rentan terhadap penyakit.

Menjaga berat tubuh ideal dapat dilakukan dengan cara menjaga asupan makanan seimbang gizi dan olahraga secara rutin.

Itu dia berbagai cara mencegah kanker serviks yang dapat diterapkan oleh setiap wantia. Kanker serviks dapat menyerang siapa saja, sehingga setiap wanita harus waspada terhadap penyakit satu ini. Menerapkan pola hidup sehat akan sangat membantu pencegahan kanker serviks.

Kanker serviks sering kali tidak menimbulkan gejala pada stadium awal dan baru terdeteksi setelah memasuki stadium lanjut. Jangan lupa untuk secara rutin memeriksakan diri agar kanker dapat dideteksi lebih dini dan mendapatkan penanganan lebih cepat.

Sumber:

  1. Can I Prevent Cervical Cancer? – https://www.webmd.com/cancer/cervical-cancer/understanding-cervical-cancer-prevention diakses 22 Juli 2019
  2. Cervical Cancer Prevention (PDQ®)–Patient Version – https://www.cancer.gov/types/cervical/patient/cervical-prevention-pdq diakses 22 Juli 2019
  3. Prevention
    – Cervical cancer – https://www.nhs.uk/conditions/cervical-cancer/prevention/ diakses 22 Juli 2019
  4. Cegah Kanker Serviks, Kenali Lebih Dalam Pembunuh Nomor Satu Kaum Hawa – http://www.depkes.go.id/development/site/depkes/index.php?cid=1-17073100005&id=cegah-kanker-serviks-kenali-lebih-dalam-pembunuh-nomor-satu-kaum-hawa diakses 22 Juli 2019


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Diet Lacto-Vegetarian: Manfaat, Efek Samping, dan Aturan Makannya

Diet Lacto-Vegetarian: Manfaat, Efek Samping, dan Aturan Makannya

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

diet-lacto-vegetarian-doktersehat

LidzNews.com – Ada banyak jenis diet vegetarian. Ada mengonsumsi makanan yang berasal dari buah saja dan ada juga yang masih mengonsumsi makanan dari dewan dengan jumlah terbatas dan jenis tertentu. Salah satu jenis diet vegetarian yang dilakukan oleh banyak orang adalah lacto-vegetarian. Apakah itu?

Apa itu diet lacto-vegetarian?

Selama ini kita selalu menganggap diet vegetarian adalah diet yang hanya memasukkan sayuran dan buah saja ke dalam tubuh. Untuk memenuhi semua nutrisi terutama protein, pelaku diet ini akan mencari alternatif lain seperti menggunakan kacang-kacangan yang mengandung protein nabati.

Diet lacto-vegetarian sedikit berbeda dengan diet pada umumnya. Diet ini memang memasukkan buah dan sayuran sebagai salah satu sumber utama nutrisi. Namun, ada sedikit perbedaan pada konsumsi olahan susu. Anda masih diperkenankan mengonsumsi susu, yoghurt, dan keju sebagai salah satu sumber protein.

Jadi, sumber hewani yang masih diperbolehkan adalah susu dan olahannya. Selain itu, telur, daging, dan aneka produk hewani lainnya tidak diperbolehkan. Kalau Anda mengonsumsinya, diet akan tidak sesuai dengan protokol yang sudah ditetapkan. Jadi, perhatikan apa yang dikonsumsi.

Seseorang memutuskan untuk melakukan gaya hidup dengan diet lacto-vegetarian karena beberapa hal. Hal paling umum adalah masalah kerusakan lingkungan dan etika. Selain itu ada juga yang memilih untuk menggunakan diet ini sebagai salah satu cara menjaga kesehatan karena tidak bisa mengonsumsi makanan tertentu seperti daging merah.

Manfaat diet lacto-vegetarian

Diet lacto-vegetarian memiliki cukup banyak manfaat untuk tubuh. Kalau dilakukan secara rutin, Anda akan mendapatkan beberapa hal di bawah ini.

  1. Meningkatkan kesehatan jantung

Ada dua kelebihan dari diet lacto-vegetarian yang berhubungan dengan kesehatan dari jantung. Pertama membuat tekanan darah jadi lebih stabil. Selama ini tekanan darah seseorang bisa mengalami peningkatan lantaran mereka terlalu banyak mengonsumsi protein hewani seperti daging merah yang banyak lemaknya.

Kedua, dengan melakukan diet lacto-vegetarian, seseorang bisa dengan mudah menurunkan kadar kolesterol jahat di dalam tubuh. Seperti yang kita tahu, kolesterol jahat atau LDL bisa menyebabkan penyumbatan pembuluh darah dan memicu gangguan di jantung serta masalah lain di seluruh tubuh.

  1. Gula darah lebih terkontrol

Salah satu jenis penyakit yang umum terjadi di masyarakat dan dipicu oleh kondisi salah makan adalah diabetes. Kondisi diabetes bisa diturunkan kalau kita menekan konsumsi gula berlebihan. Gula berlebihan bisa meningkatkan gula darah di dalam tubuh dan memicu masalah lebih besar.

Selain mengurangi gula di dalam tubuh, melakukan diet lacto-vegetarian juga bisa menurunkan risiko diabetes tipe 2 pada seseorang. Dari studi yang dilakukan pada 156.000 orang, menjalani diet lacto-vegetarian mampu menurunkan risiko diabetes type 2 hingga 33% dibandingkan dengan mereka yang tidak diet lacto-vegetarian.

  1. Membantu menurunkan berat badan

Melakukan diet lacto-vegetarian bisa membuat BMI atau body mass index menjadi lebih rendah. Seperti yang kita tahu BMI adalah salah satu standar yang menunjukkan apakah kita memiliki masalah dengan obesitas atau tidak.

Lebih lanjut, seseorang yang menjalani lacto-vegetarian juga cenderung mengalami penurunan berat badan. Dari beberapa studi yang dilakukan, seseorang yang menjalani diet lacto-vegetarian secara rutin selama 18 minggu bisa mengalami penurunan berat badan yang cukup cepat.

  1. Menurunkan risiko kanker tertentu

Dari beberapa penelitian yang dilakukan ditemukan beberapa fakta kalau seseorang yang menjalani diet lacto-vegetarian bisa menurunkan risiko beberapa jenis kanker. Secara umum kanker jenis apa pun di dalam tubuh bisa menurunkan sebesar 10-12%. Jumlah ini cukup besar dan bisa dimaksimalkan dengan mengubah gaya hidup.

Selanjutnya, jenis kanker tertentu yang mungkin akan diturunkan risikonya lebih besar adalah kanker colorectal dan juga payudara. Dua jenis kanker ini bisa dialami oleh siapa saja, meski wanita cenderung mudah mengalaminya.

Efek samping diet lacto-vegetarian

Meski memiliki banyak kelebihan, kita tidak boleh mengabaikan begitu saja efek samping yang kemungkinan terjadi. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan kalau menjalani diet lacto-vegetarian.

  • Kemungkinan besar menyebabkan defisiensi nutrisi di dalam tubuh. Seperti yang kita tahu kalau tubuh juga membutuhkan beberapa mineral. Nah, mineral itu terdapat dalam jumlah banyak di dalam olahan hewani. Beberapa mineral yang penting itu terdiri dari zat besi, vitamin B12, dan omega-3.
  • Menyebabkan gangguan pada tubuh seperti gangguan pertumbuhan pada anak-anak, mengalami anemia, imunitas tubuh tidak bisa berjalan dengan lancar, dan mengalami perubahan mood.

Efek samping di atas bisa diatasi dengan mengonsumsi beberapa jenis suplemen. Jadi, pastikan semua nutrisi tubuh terpenuhi dengan sempurna.

Makanan yang boleh dimakan saat diet lacto-vegetarian

Makanan yang boleh dimakan dalam diet lacto-vegetarian terdiri dari: buah-buahan apa pun jenisnya, semua jenis sayur, lemak sehat seperti minyak kelapa, alpukat, dan minyak zaitun, biji-bijian, kacang-kacangan, olahan susu, dan berbagai jenis herba untuk memasak dan membuat minuman.

Anda bisa mengombinasikan berbagai jenis makanan di atas agar bisa diterima oleh tubuh. Meski menjalani diet, mengonsumsi sesuatu yang enak juga membantu kita menjalani pola makan dengan baik.

Makanan yang harus dihindari saat diet lacto-vegetarian

Selanjutnya, Anda tidak disarankan untuk mengonsumsi makanan yang terdiri dari: aneka jenis daging seperti ayam, sapi, domba, dan seafood, aneka jenis telur, olahan daging seperti sosis, daging asap, dan sejenisnya, bumbu dengan bahan dasar hewani seperti gelatin.

Diet lacto-vegetarian menekankan pada pengonsumsian sayuran, buah, dan beberapa jenis protein hewani khususnya olahan susu. Dengan menggabungkan dua hal yang awalnya bertolak belakang, pelaku diet bisa mendapatkan lebih banyak manfaat dan bisa mencukupi nutrisi tubuh yang lebih sesuai dengan kebutuhan.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Kesehatan

[kesehatan][recentbylabel2]

Featured

[Featured][recentbylabel2]
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done